Wednesday, June 27, 2012

Manajemen Proyek : Menentukan Nilai Bisnis dari Sistem dan Mengelola Perubahan



A.    Sasaran Manajemen Proyek
Proyek (project) adalah serangkaian aktivitas yang berhubungan yang terencana untuk mencapai sasaran bisnis tertentu. Proyek-proyek sistem informasi meliputi pengembangan sistem informasi baru, perbaikan sistem yang sudah ada, atau penggantian atau peningkatan infrastruktur TI perusahaan.
Manajemen proyek (project management) mengacu pada penerapan pengetahuan, keahlian, perangkat, dan teknik untuk mencapai sasaran tertentu dalam batasan anggaran dan waktu yang ditentukan. Aktivitas manajemen proyek meliputi perencanaan pekerjaan, penilaian risiko, estimasi sumber daya yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan, pengaturan pekerjaan, pengadaan  sumber daya manusia dan bahan baku, penugasan, pengarahan aktivitas, pengendalian eksekusi proyek, pelaporan kemajuan, dan analisis hasilnya.
Cakupan (scope) mendefinisikan pekerjaan mana yang termasuk atau yang tidak termasuk dalam suatu proyek.
Waktu adalah jumlah waktu yang diperlukan untuk  menyelesaikan proyek tersebut. Manajemen proyek biasanya menentukan jumlah waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan komponen utama pada suatu proyek. Manajemen proyek mencoba menentukan waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap tugas dan membuat jadwal untuk menyelesaikan pekerjaan.
Biaya didasarkan pada waktu untuk menyelesaikan proyek dikalikan dengan biaya sumber daya manusia yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Manajemen proyek membuat anggaran dan mengawasi pengeluaran untuk proyek tersebut.
Kualitas adalah indicator seberapa jauh hasil akhir dari sebuah proyek memenuhi sasaran yang diberikan oleh pihak manajemen. Kualitas proyek sistem informasi biasanya berujung pada peningkatan kinerja dan pengambilan keputusan organisasional.
Risiko mengacu pada masalah potensial yang dapat mengancam keberhasilan proyek. Masalah potensial ini dapat menghambat sebuah proyek dalam mencapai sasaran dengan cara memperpanjang waktu dan memperbanyak biaya, menurunkan kualitas hasil proyek, atau menghalangi proyek tersebut diselesaikan.

B.     Memilih Proyek
  1. Struktur Manajemen Untuk Proyek Sistem Informasi
a.      Manajemen Senior
Kelompok pengendali sistem informasi adalah kelompok manajemen senior dengan tanggung jawab mengembangkan dan mengoperasikan sistem. Komite ini terdiri atas kepala-kepala departemen dari pengguna akhir dan dari bidang sistem informasi. Komite pengendali membahas dan menyetujui rencana-rencana sistem pada semua divisi, mencoba mengkoordinasikan dan mengintegrasikan sistem-sistem, dan kemudian terlibat dalam memilih proyek sistem informasi tertentu.

b.      Manajemen Tingkat Menengah
Tim proyek diawasi oleh kelompok manajemen proyek yang terdiri atas manajer sistem informasi dan manajer pengguna akhir yang bertanggung jawab atas beberapa proyek sistem informasi tertentu.
c.       Manajemen Operasional

  1. Menghubungkan Proyek Sistem Dengan Rencana Bisnis
Rencana sistem informasi (information systems plan) harus mendukung rencana bisnis keleluruhan dan di mana sistem-sistem strategis dimasukkan ke dalam perencanaan tingkat tertingginya. Rencana tersebut berfungsi sebagai peta jalan yang mengindikasikan arah pengembangan sistem (tujuan rencananya), alasan-alasannya, sistem/situasi sekarang, pengembangan baru yang perlu dipertimbangkan, strategi manajemen, rencana implementasi, dan anggarannya. Untuk membuat rencana yang efektif, perusahaan harus menginventarisasi dan mendokumentasi semua aplikasi sistem informasi dan komponene infrastruktur TI.

  1. Analisis Perusahaan Dan Faktor Kunci Keberhasilan
a.      Analisis Perusahaan (Perencanaan Sistem Bisnis)
Analisis perusahaan (enterprise analysis) menekankan bahwa kebutuhan informasi perusahaan dapat dipahami hanya dengan cara memeriksa keseluruhan organisasi dari segi unit, fungsi, proses, dan elemen datanya. Analisis perusahaan dapat membantu mengidentifikasi berbagai entitas dan atribut kunci dari data organisasi.
Metode utama yang digunakan dalam pendekatan analisi perusahaan adalah untuk mengambil sampel yang besar dari para manajer dan bertanya kepada mereka bagaimana mereka menggunakan informasi, di mana mereka mendapatkan informasi tersebut, apa sasaran mereka, bagaimana mereka mengambil keputusan, dan apa kebutuhan data mereka.
b.      Faktor Kunci Keberhasilan (critical success factor CSF)
Kekuatan dari metode CSF adalah menghasilkan data yang lebih sedikit untuk di analisis daripada analisis perusahaan.
Kelemahan utama metode ini adalah tidak adanya cara yang tegas dan ketat mengenai bagaimana CSF perorangan dapat dikumpulkan menjadi pola perusahaan yang jelas.

  1. Analisis Portofolio

E-Commerce : Pasar Digital, Barang Digital

Tabel 10-1  Perkembangan Baru Dalam E-Commerce
Transformasi Bisnis
Gelombang pertama e-commerce telah mengubah dunia bisnis dari buku, musik, dan perjalanan udara. Dalam gelombang kedua, delapan industri baru menghadapi skenario perubahan yang sama : telepon, film, televisi, perhiasan, perumahan, hotel, pembayaran tagihan, dan peranti lunak.
Luasnya pertumbuhan yang ditawarkan oleh e-commerce, khususnya di industri perjalanan, pusat kliring informasi, hiburan, pakaian, serta perlengkapan dan peralatan rumah.
Demografi orang-orang yang belanja secara online semakin meluas, hingga menyamai demografis untuk pembeli umum.
Model bisnis e-commerce yang murni akan diubah lebih jauh lagi untuk menghasilkan keuntungan yang lebih tinggi, sementara itu merek-merek eceran tradisional, seperti Sears,J.C.Penney, dan Wal-Mart, akan menggunakan e-commerce untuk mempertahankan posisi dominan mereka di dunia eceran.
Perusahaan kecil dan wirausaha ikut meramaikan pasar e-commerce, yang sering kali menggunakan infrastruktur yang dihasilkan oleh perusahaan besar, seperti Amazon, eBay, dan Overture.
Fondasi Teknologi
Kocepat.neksi internet nirkabel (Wi-Fi, WiMax, dan telepon 3G) telah bertumbuh cepat
Podcasting muncul sebagai medium baru untuk distribusi radio dan muatan yang diciptakan oleh pengguna.
Fondasi broadband Internet menjadi lebih banyak digunakan di rumah tangga dan perusahaan, yang membuat biaya transmisi menurun. Lebih dari 42 juta rumah tangga memiliki kabel broadband atau akses DSL ke Internet pada tahun 2005- sekitar 38 persen dari semua rumah tangga (eMarketer,2006)
RSS (Rich Site Summary) atau Really Simple Syndication) telah bertumbuh menjadi bentuk distribusi informasi baru yang dikendalikan oleh pengguna, yang menyaingi e-mail dalam beberapa aplikasi.
Harga komponen komputasi dan jaringan terus menurun secara drastis.
Model-model komputasi baru yang berbasis Internet, seperti .NET dan layanan Web memperluas peluang B2B.
Munculnya Model Bisnis Baru
Muatan yang diciptakan oleh pengguna dan sindikasinya dalam bentuk blog dan jaringan sosial telah bertumbuh untuk membentuk forum buatan sendiri yang benar-benar baru. Para pengiklan mulai memanfaatkan peluang dari blog dan situs sosial sebagai media komersial baru.
Koran dan media tradisional lainnya mulai menggunakan bentuk interaktif dan online.
Lebih dari separuh populasi Internet bergabung dalam suatu kelompok sosial di Internet.

Tabel 10-2 TUJUH  KELEBIHAN  UNUK  DARI  TEKNOLOGI  E-COMMERCE
No.
Dimensi Teknologi E-Commerce
Manfaat Bagi Perusahaan
1.
Ada dimana-mana.Internet/teknologi Web tersedia dimana-mana: di kantor, di rumah, dan di tempat lainnya melalui peralatan yang mudah dibawa, kapanpun juga
Pengertian pasar diperluas melebihi batas tradisional dan bergeser dari sekadar lokasi geografis yang bersifat sementara. "Ruang pasar" diciptakan; belanja dapat dilakukan dimana pun. Kenyamanan pelanggan meningkat, dan biaya berbelanja menurun.
2.
Menjangkau seluruh dunia. Teknologi ini jangkauannya melebihi batas negara, di seluruh dunia.
Perdagangan sangat dimungkinkan terjadi melintasi batas budaya dan negara dengan lancar dan tak termodifikasi. Pasar potensialnya mencakup miliaran pelanggan dan jutaan perusahaan di seluruh dunia.
3
Standar Universal. Ada sekumpulan standar teknologi, yang disebut standar internet
Dengan sekumpulan standar teknik yang digunakan oleh seluruh dunia, sistem-sistem komputer yang berbeda dapat berkomunikasi dengan mudah satu sama lain.
4
Kaya manfaat. Teknologi ini memungkinkan pesan video, audio, dan teks.
Pesan pemasaran dalam bentuk video, audio, dan teks terintegrasi ke dalam sebuah pesan pemasaran tunggal dan pengalaman bagi pelanggan.
5
Interaktif. Teknologi ini bekerja melalui interaksi dengan penggunanya.
Pelanggan terlibat dalam dialog yang secara dinamis menyesuaikan pengalamannya pada dirinya, dan membuat dirinya turut terlibat dalam proses penyampaian barang ke pasar.
6
Kepadatan Informasi. Teknologi ini mengurangi biaya dari informasi dan meningkatkan kualitas.
Biaya pemrosesan, penyimpanan dan penyampaian informasi menurun drastis, juga sementara kekinian, akurasi, dan ketepatan waktunya meningkat pesat. Informasi menjadi lebih banyak, lebih murah, lebih akurat.
7
Personalisasi/penyesuaian. Teknologi ini memungkinkan pesan yang bersifat pribadi dikirimkan ke perorangan, juga ke kelompok
Personalisasi pesan pemasaran dan penyesuaian produk dan layanan disesuaikan dengan karakteristik perorangan.


Konsep Utama Dalam E-Commerce: Pasar Digital dan Barang Digital
Pasar digital sangat fleksibel dan efisien karena beroperasi dengan biaya pencarian dan transaksi yang sangat kecil, biaya menu yang lebih rendah, diskriminasi harga, dan kemampuan untuk mengubah harga dengan dinamis yang disesuaikan dengan kondisi pasar.
Pasar digital dapat mengurangi atau menambah biaya penggantian, bergantung pada sifat produk atau layanan yang dijual, dan dapat menyebabkan penundaan kepuasan
Barang digital (digital goods) adalah barang yang dapat dikirimkan melalui jaringan digital. Musik, video, peranti lunak, koran, majalah, dan buku semuanya dapat dinyatakan, disimpan, dikirim, dan dikual sebagai barang yang benar-benar digital.
.
Tabel 10-3  Pasar Digital VS Pasar Tradisional


Pasar Digital
Pasar Tradisional
Ketimpangan Informasi
Ketimpangan berkurang
Ketimpangan tinggi
Biaya Pencarian
Rendah
Tinggi
Biaya Transaksi
Rendah (terkadang bahkan tidak ada)
Tinggi (waktu, perjalanan)
Penundaan Kepuasan
Tinggi (atau rendah untuk kasus barang digital)
Rendah: Pembelian dilakukan saat ini juga
Biaya Menu
Rendah
Tinggi
Penentuan Harga Dinamis
Biaya rendah, cepat
Biaya tinggi, tertunda
Diskriminasi Harga
Biaya rendah, cepat
Harga tinggi, tertunda
Segmentasi Pasar
Biaya rendah, ketepatan menengah
Harga tinggi, kurang tepat
Biaya Penggantian
Tinggi/rendah (tergantung barangnya)
Tinggi
Pengaruh Jaringan
Kuat
Lemah
Disintermediasi
Sangat mungkin terjadi
Kurang mungkin terjadi

Model Bisnis Internet


Kategori
Penjelasan
Contoh
Toko Virtual
Menjual produk fisik langsung kepada pengguna perorangan atau perusahaan.
Amazon.com RedEnvelope.com
Perantara Informasi
Menyediakan informasi barang, harga, dan ketersediaan kepada pembeli perorangan dan perusahaan. Memperoleh pendapatan dan iklan atau dari mempertemukan pembeli dengan penjual.
Edmunds.com Insweb.com Realtor.com
Perantara Transaksi
Menghemat biaya dan waktu pengguna dengan memproses transaksi penjualan secara online dan mengenakan biaya untuk setiap transaksi yang terjadi. Juga menyediakan informasi tarif dan ketentuan yang berlaku.
E*Trade.com Expedia.com
Pasar online
Menyediakan lingkungan digital dimana pembeli dan penjual dapat bertemu, mencari barang, menunjukkan barang, dan menetapkan harga barang. Dapat menyediakan fungsi lelang atau lelang balik secara online dimana pembeli memberikan penawarannya kepada banyak penjual untuk membeli pada harga yang diinginkan pembeli atau pada harga yang telah disepakati, atau dengan harga tetap. Dapat melayani konsumen atau e-commerce B2B, memperoleh pendapatan dari biaya transaksi.
eBay.com Priceline.com ChemConnect.com
Penyedia Muatan
Memperoleh pendapatan dengan menyediakan muatan digital, seperti berita, musik, foto, atau video digital, melalui Web. Pelanggan mungkin harus membayar untuk dapat mengaksesnya, atau pendapatan dapat dihasilkan dengan menjual ruang untuk iklan.
WSJ.com iTunes.com Games.com
Penyedia Layanan online
Memberikan layanan online untuk perorangan atau perusahaan, memperoleh pendapatan dari pendaftaran atau biaya transaksi, dari iklan, atau dari pengumpulan informasi pasar tentang para penggunanya.
Streamload.com Xdrive.com Ofoto.com
Komunitas Virtual
Menyediakan tempat pertemuan online dimana orang-orang dengan minat sama dapat berkomunikasi dan mendapatkan informasi yang bermanfaat.
Youtube.com MySpace.com
Portal
Menyediakan titik awal untuk memasuki Web bersama dengan muatan-muatan khusus dan layanan lainnya.
Yahoo.com MSN.com



Jenis-jenis E-Commerce
a.       E-commerce bisnis ke konsumen (B2C)
melibatkan penjualan produk dan layanan secara eceran kepada pembeli perorangan. Contoh: Barnesandnoble.com, yang menjual buku, peranti lunak, dan musik kepada konsumen perorangan.

b.      E-commerce bisnis ke bisnis (B2B)
melibatkan penjualan produk dan layanan antarperusahaan.
Contoh : situs Web ChemConnect.

c.       E-commerce konsumen ke konsumen (C2C)
melibatkan konsumen yang menjual secara langsung ke konsumen.
Contoh : eBay.com
Mencapai Kedekatan Dengan Pelanggan
Pemasaran Interaktif dan Personalisasi
Internet dan e-commerce telah membantu beberapa penjual mendapatkan apa yang diidam-idamkan dalam dunia pemasaran;

Sistem Pembayaran
Penjelasan
Contoh
Sistem pembayaran kartu kredit digital (digital credit card payment system)
Laporan yang aman untuk pembayaran kartu kredit melalui internet yang melindungi informasi yang ditransmisikan antara pengguna, situs penjual, dan bank yang melakukan pemrosesan
eCharge
Dompet digital (digital wallet)
Peranti lunak yang menyimpan informasi kartu kredit dan informasi lainnya untuk mendukung fungsi pengisian formulir dan pembayaran barang melalui Web
Q*Wallet, Google Toolbar Autofill
Sistem pembayaran digital dengan saldo terakumulasi (Accumulated balance digital payment system)
Mengakumulasikan pembayaran mikro pembelian sebagai saldo debit yang harus dibayar secara berkala melalui kartu kredit atau tagihan telepon.
Qpass, Valista, Peppercoin
Sistem pembayaran nilai tersimpan (stored payment system)
Memungkinkan konsumen melakukan pembayaran langsung kepada penjual didasarkan pada nilai yang tersimpan dalam rekening digital
eCount, Mondex card
Uang tunai digital (digital cash)
Mata uang digital yang dapat digunakan untuk pembayaran mikro atau pembelian dalam jumlah besar
ClearBit
Sistem pembayaran rekan ke rekan (peer-to-peer payment system)
Mengirimkan uang menggunakan Web ke seseorang atau penjual yang tidak memiliki sarana untuk menerima pembayaran kartu kredit
PayPal
Cek digital
Cek elektronik dengan tanda tangan digital untuk pengamanan
eCheck
Sistem pembayaran dan penyampaian tagihan elektronik (electronic billing presentment and payment systems)
Mendukung pembayaran elektronik untuk pembelian barang secara online maupun secara fisik untuk produk dan layanan setelah pembeliannya dilakukan.
Bill Pay, CheckFree, Yahoo!

M-Co
M-Commerce
M-Commerce menngunakan Internet dalam pembelian produk dan layanan selain juga menyampaikan pesan menggunakan perangkat mobile nirkabel.

Aplikasi dan Layanan M-Commerce
1.      Layanan Berbasis Muatan dan Lokasi
   Contoh : mencari hotel dan restoran setempat, mengamati lalu lintas dan cuaca lokal, dan menyediakan personalisasi pemasaran berdasarkan lokasi.

2. Layanan Perbankan dan Keuangan
Contoh : Citibank menawarkan pemberitahuan nirkabel jika terjadi perubahan dalam informasi rekening melalui telepon seluler digital yang mendukung pesan teks atau akses Web.

3. Periklanan Nirkabel
Contoh : iklan sponsor Yahoo! Yang muncul pada daftar hasil pencarian menggunakan go2 Mobile Directory saat mencari data restoran atau bioskop.

4. Permainan dan Hiburan
Contoh : Layanan telepon gennggam saat ini menawarkan berbagai permainan digital dan nada dering yang dapat diunduh



Mencapai Kinerja Operasional yang Prima dan Kedekatan dengan Pelanggan: Aplikasi Perusahaan

 
A.     Sistem Perusahaan
Sistem perusahaan dikenal sebagai sistem perencanaan sumber daya perusahaan (enterprise resource planningERP), yang didasarkan pada modul peranti lunak yang terintegrasi dan basis data pusat yang sama. Basis data mengumpulkan data dari berbagai divisi dan departemen dalam sebuah perusahaan, dan dari sejumlah besar proses bisnis yang penting dalam manufaktur dan produksi, keuangan dan akuntansi, penjualan dan pemasaran, dan sumber daya manusia, membuat data tersedia untuk aplikasi yang mendukung hampir seluruh aktivitas bisnis organisasi secara internal.
1.      Peranti Lunak Perusahaan (enterprise software)
Peranti lunak perusahaan dibuat berdasarkan ribuan proses bisnis yang telah jelas yang merefleksikan praktik-praktik terbaik. Praktik-praktik (best practices) adalah solusi dan metode penyelesaian masalah yang paling berhasil dalam sebuah industri untuk mencapai tujuan bisnis secara konsisten dan efektif.
PROSES  BISNIS  YANG  DIDUKUNG  SISTEM  PERUSAHAAN
Proses keuangan dan akuntansi, termasuk buku besar, utang usaha, piutang usaha, aset tetap, peramalan dan pengaturan kas, akuntansi biaya produk, akuntansi pusat biaya, akuntansi aset, akuntansi pajak, pengaturan kredit, dan pelaporan keuangan.
Proses sumber daya manusia, termasuk administrasi personalia, akuntansi biaya, penggajian, perencanaan dan pengembangan personalia, akuntansi tunjangan, pelacakan pelamar, manajemen waktu, kompensasi, perencanaan angkatan kerja, manajemen kinerja, dan pelaporan biaya perjalanan.
Proses manufaktur dan produksi, termasuk pengadaan, manajemen persediaan, pembelian, pengiriman, perencanaan produksi, penjadwalan produksi, perencanaan kebutuhan bahan baku, pengendalian kualitas, distribusi, pelaksanaan transportasi, serta pemeliharaan tempat dan peralatan.
Proses penjualan dan pemasaran, termasuk pemrosesan pesanan, kontrak konfigurasi produk, pemberian harga, penagihan, pemeriksaan kredit, manajemen insentif dan komisi, dan perencanaan penjualan.

B.     Sistem Manajemen Rantai Pasokan
1.      Rantai Pasokan (Supply Chain)
Rantai pasokan perusahaan adalah jaringan organisasi dan proses bisnis untuk mendapatkan bahan mentah, mengubah bahan mentah ini menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, dan mendistribusikan barang jadi kepada pelanggan. Rantai pasokan menghubungkan pemasok, pabrik, pusat distribusi, toko eceran, dan pelanggan untuk menyediakan barang dan jasa dari sumber melalui konsumsi.

2.      Informasi dan Manajemen Rantai Pasokan
Salah satu masalah yang sering muncul pada manajemen rantai pasokan adalah efek bullwhip (bullwhip effect), di mana informasi mengenai permintaan suatu produk menjadi berubah ketika melelwati satu entitas ke entitas selanjutnya di sepanjang rantai pasokan. Kenaikan yang sedikit pada permintaan sebuah barang mungkin menyebabkan unit-unit yang berbeda pada rantai pasokandistributor, pabrik, pemasok, pemasok sekunder (pemasok dari pemasok), dan pemasok tersier (pemasok dari pemasoknya pemasok)—untuk menimbun persediaan sehingga masing-masing mempunyai persediaan yang cukup untuk “berjaga-jaga”.
Efek bullwhip ini dapat dikurangi dengan cara mengurangi ketidakpastian tentang permintaan dan penawaran ketika seluruh anggota rantai pasokan mempunyai informasi yang akurat dan terbaru. Jika seluruh anggota rantai pasokan berbagi informasi dinamis mengenai jumlah persediaan, jadwal, peramalan, dan pengiriman, mereka akan mempunyai pengetahuan yang lebih tepat tentang bagaimana menyesuaikan perencanaan sumber daya, produksi, dan distribusinya. Sistem manajemen rantai pasokan menyediakan informasi yang membantu para anggota rantai pasokan membuat keputusan tentang pembelian dan penjadwalan yang lebih buruk.

3.      Aplikasi Manajemen Rantai Pasokan
Peranti lunak rantai pasokan diklasifikasikan menjadi :
a.       Sistem perencanaan rantai pasokan (Supply chain planning system), membuat perusahaan dapat membuat peramalan permintaan bagi suatu produk dan untuk mengembangkan perencanaan sumber daya dan proses produksi untuk produk tersebut. Sistem ini membantu perusahaan mengambil keputusan operasional yang lebih baik, seperti menentukan berapa banyak suatu produk harus dibuat dalam suatu periode waktu; menentukan tingkat persediaan untuk bahan mentah, barang setengah jadi, dan barang jadi; menentukan dimana harus menyimpan barang jadi; dan mengidentifikasi jenis transportasi yang digunakan untuk pengiriman.
b.      Sistem pelaksanaan rantai pasokan (supply chain execution system), mengelola aliran produk melalui pusat-pusat distribusi dan gudang untuk memastikan bahwa produk tersebut dikirimkan ke lokasi yang tepat dengan cara yang paling efisien. Sistem tersebut melacak status fisik barang, pengelolaan bahan mentah, operasi gudang dan transportasi, serta informasi keuangan yang melibatkan seluruh pihak.

4.      Manajemen Rantai Pasokan Dan Internet
Sebelum adanya internat, koordinasi rantai pasikan terhambat oleh kesulitan dalam membuat informasi bergerak secara perlahan di berbagai sistem rantai pasokan internal yang berbeda-beda untuk pembelian, manajemen bahan mentah, produksi, dan distribusi. Kesulitan lainnya adalah dalam berbagai informasi dengan rantai pasokan eksternal karena sistem pemasok, distributor, atau penyedia logistik, didasarkan pada standar dan platform teknologi yang tidak kompatibel.
Perusahaan-perusahaan menggunakan intranet untuk meningkatkan koordinasi antara proses-proses rantai pasokan internal mereka, dan ekstranet untuk mengkoordinasikan proses-proses rantai pasokan yang digunakan bersama dengan mitra bisnis mereka.
Dengan menggunakan intranet dan ekstranet, seluruh anggota rantai pasokan dengan mudah dapat berkomunikasi satu sama lain menggunakan informasi yang terbaru untuk menyesuaikan pembelian, logistik, produksi, pengepakan, dan penjadwalan.
Internet dan teknologi internet memungkinkan perpindahan dari rantai pasokan berurutan, di mana informasi dan material mengalir secara berurutan dari perusahaan ke perusahaan, ke beberapa rantai pasokan yang berlangsung bersamaan.

5.      Rantai Pasokan Yang Dipengaruhi Permintaan : Dari Produksi Dorong Hingga Traik dan Respons Pelanggan Yang Efisien
a.       Model Dorong (Model build-to-stock / push-based model)
Dalam model dorong, jadwal produksi utama didasarkan pada peramalan atau tebakan terbaik mengenai permintaan produk, dan produk-produk dengan  demikian menjadi ”didorong” kepada pelanggan.
b.      Model Tarik (pull-based model), yang juga dikenal sebagai model yang digerakkan oleh permintaan atau build-to-order, pesanan dari pelanggan akan menyebabkan kejadian-kejadian dalam rantai pasokan.

C.     Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan (Customer Relationship Management-CRM)
Sistem Manajemen Hubungan Pelanggan mengambil dan mengintegrasikan data pelanggan dari seluruh organisasi, mengkonsolidasikan, menganalisis, lalu mendistribusikan hasilnya kepada berbagai system dan titik sentuh pelanggan di seluruh perusahaan. Titik sentuh (touch point), yang juga dikenal sebagai titik kontak, adalah metode interaksi dengan pelanggan, seperti telepon, e-mail, layanan pelanggan, surat, situs Web, perangkat nirkabel, atau toko eceran.
1.      Peranti Lunak Manajemen Hubungan Pelanggan
a.      Manajemen Hubungan Mitra (Partner Ralationship ManagementPRM)
PRM menggunakan sebagian besar dari data, perangkat, dan system yang sama seperti manajemen hubungan pelanggan untuk meningkatkan kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra penjualnya. PRM menyediakan kemampuan untuk bertukar informasi dan mendistribusikan data tentang pelanggan kepada perusahaan dan mitranya, mengintegrasikan fungsi penciptaan calon pelanggan, penentuan harga, promosi, konfigurasi pesanan, dan ketersediaan. PRM juga menyediakan perangkat untuk menilai kinerja mitra perusahaan untuk memastikan bahwa mitra terbaiklah yang mendapatkan dukungan yang dibutuhkan untuk menghasilkan kegiatan bisnis lebih banyak.
b.      Manajemen Hubungan Pelanggan (Employee Relationship ManajementERM)
ERM berkaitan dengan masalah karyawan yang berhubungan erat dengan kinerja, dan pelatihan karyawan.

Sunday, June 24, 2012

MENGEMBANGKAN SISTEM



A.     Pengembangan Sistem dan Perubahan Dalam Perusahaan
Empat macam perubahan struktural organisasi yang disebabkan oleh teknologi informasi:
  1. Otomatisasi (automation)
    Penerapan pertama dari teknologi informasi antara lain adalah membantu para karyawan melakukan tugas-tugas mereka secara lebih efisien dan efektif.
  1. Rasionalisasi prosedur (rationalization of procedures)
    Rasionalisasi prosedur adalah pemangkasan prosedur-prosedur operasional standar.
  1. Rekayasa ulang proses bisnis (business process reengineering)
    Rekayasa ulang bisnis menata ulang aliran-aliran kerja, menggabungkan langkah-langkah untuk mengurangi limbah dan mengeliminasi tugas-tugas yang banyak menggunakan kertas dan sifatnya repetitive (kadang-kadang rancangan yang baru juga menghilangkan beberapa pekerjaan).
Langkah-langkah rekayasa ulang yang efektif :
·        Menentukan proses bisnis yang tepat.
·        Mengidentifikasi masukan dan keluaran proses bisnis.
·        Mengidentifikasi aliran dari produk dan/atau layanan.
·        Mengidentifikasi jaringan aktivitas dan penyangga dalam proses.
·        Mengidentifikasi semua sumber daya.
·        Mengidentifikasi struktur dan aliran informasi.
·        Mengidentifikasi para pemilik proses
·        Mengidentifikasi para pelaku proses dan para pembuat keputusan.

Proses bisnis biasanya diukur dalam dimensi-dimensi berikut :
a.       Biaya proses : total biaya proses bisnis untuk transaksi yang ”pada umumnya”.
b.      Waktu proses : total waktu aktivitas dan keputusan semua pelaku.
c.       Kualitas proses : jumlah waktu dan biaya yang dihabiskan untuk mengerjakan kembali bagian dan layanan yang cacat.
d.      Fleksibilitas proses : kemampuan proses untuk memproduksi keluaran yang bervariasi, atau berubah di tengah tekanan lingkungan.

B.     Perbaikan Proses
1.      Manajemen Proses Bisnis (business process managementBPM)
Adalah upaya untuk membantu perusahaan mengelola perubahan proses yang dibutuhkan di banyak bidang dalam bisnis tersebut. Tujuan dari BPM adalah membuat perusahaan mampu menciptakan perbaikan secara kontinu dalam banyak proses bisnisnya, dan menggunakan proses-proses sebagai bahan dasar dalam membangun sistem informasi perusahaan. BPM meliputi manajemen aliran kerja, notasi pemodelan proses bisnis, pengukuran dan manajemen kualitas, manajemen perubahan, dan perangkat untuk menata ulang proses-proses bisnis perusahaan ke dalam bentuk yang terstandardisasi, yang dapat dimanipulasi secara kontinu. BPM juga meliputi pemantauan dan analisis proses.

2.      Majemen Kualitas Total dan Six Sigma
Selain juga meningkatkan efisiensi, perusahaan harus melakukan penyesuaian pada proses bisnisnya untuk meningkatkan kualitas produk, layanan, dan opersionalnya. Banyak yang menggunakan konsep manajemen kualitas total (total quality managementTQM) untuk menjadikan kualitas sebagai tanggung jawab semua orang dan fungsi di dalam suatu organisasi. TQM menyebutkan bahwa pencapaian dari pengendalian kualitas adalah suatu ujung dari dirinya sendiri. TQM berasal dari konsep manajemen kualitas yang dikembangkan oleh pakar kualitas AS seperti W. Edwards Deming dan Joseph Juran, tetapi dipopulerkan oleh orang-orang Jepang.
Six sigma adalah ukuran kualitas yang spesifik, merepresentasikan 3,4 cacat per sejuta kesempatan. Kebanyakan perusahaan tidak dapat mencapai tingkat kualitas ini tetapi menggunakan six sigma sebagai tujuan untuk mengimplementasikan sejumlah metodologi dan teknik untuk meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya. Six sigma menggunakan perangkat analisis statistik untuk mendeteksi cacat dalam melaksanakan proses yang ada dan membuat penyesuaian kecil.

C.     Proses Pengembangan Sistem
Aktivitas yang mengarah pada pembuatan solusi sistem informasi perusahaan untuk mengatasi masalah perusahaan atau memanfaatkan kesempatan disebut pengembangan sistem (system development).
1.      Analisis Sistem (system analysis)
adalah analisis masalah yang dicoba diselesaikan perusahaan dengan sistem informasi. Tahap ini terdiri atas pendefinisian masalah, identifikasi penyebab, pencarian solusi, dan identifikasi kebutuhan informasi yang harus dipenuhi oleh suatu solusi sistem.

2.      Perancangan Sistem (system design)
Memperlihatkan bagaimana sistem tersebut akan memenuhi kebutuhan informasi. Perancang sistem menjelaskan spesifikasi sistem yang akan melakukan fungsi-fungsi yang diidentifikasi pada saat analisis sistem. Spesifikasi ini harus menangani semua komponen manajerial, organisasional, dan teknologi dari solusi sistemnya.

3.      Pemrograman
Selama tahap pemrograman (programming), spesifikasi sistem yang disiapkan selama perancangan diterjemahkan ke dalam kode program.

4.      Pengujian
Pengujian (testing) yang mendalam dan saksama harus dilakukan untuk mengetahui apakah sistem memberikan hasil-hasil yang benar. Pengujian sistem informasi dapat dibagi menjadi 3 jenis aktivitas, yaitu :
·        Pengujian unit (unit testing) atau pengujian program, menguji setiap program secara terpisah dalam sistem. Tujuannya adalah menjamin bahwa program bebas dari kesalahan, tetapi tujuan ini sebenarnya mustahil.
·        Pengujian sistem (system testing) menguji fungsi sistem informasi secara keseluruhan. Pengujian sistem mencoba menentukan apakah modul-modul yang terpisah dapat berfungsi bersama-sama seperti yang direncanakan dan apakah ada ketidakcocokan antara cara kerja sistem yang sesungguhnya dan cara kerjanya ketika sistem tersebut disusun.
·        Uji penerimaan (acceptance testing) memberikan sertifikasi akhir bahwa sistem siap digunakan dalam situasi produksi.

5.      Konversi (conversion)
Konversi adalah proses perubahan dari sistem lama ke sistem baru. Empat strategi konversi yang utama yaitu :
·        Strategi paralel (parallel strategy)
·        Strategi pindah langsung (direct cutover)
·        Strategi studi percontohan (pilot study)
·        Strategi pendekatan bertahap (phased approach)

6.      Produksi dan Pemeliharaan