Wednesday, September 5, 2012

Arus Dana Internasional

A. Neraca Pembayaran (Balanced of payments)
     Neraca Pembayaran adalah ukuran dari semua transaksi antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu. Neraca pembayaran terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Neraca berjalan (current account)
    Adalah ukuran perdagangan barang dan jasa internasional suatu negara yang paling luas. Komponen utamanya adalah neraca perdagangan (balance of trade), yaitu selisih antara ekspor dan impor. Jika impor lebih tinggi dari ekspor, maka yang terjadi adalah defisit neraca perdagangan. Sebaliknya, jika ekspor lebih tinggi dari impor, yang terjadi adalah surplus.
     Neraca barang dan jasa (balance of goods and services) adalah neraca perdagangan ditambah pembayaran dividen dan bunga netto kepada investor-investor asing dan dari investasi di luar negeri, serta penerimaan dan pembayaran yang berhubungan dengan pariwisata dan transaksi-transaksi lain.
      Neraca berjalan mencerminkan neraca barang dan jasa ditambah transfer unilateral (unilateral transfers), yaitu dana bantuan swasta dan pemerintah asing.
     Faktor-faktor yang mempengaruhi neraca berjalan :
     a. Inflasi
         Jika laju inflasi sebuah negara meningkat relatif terhadap negara-negara mitra dagangnya, neraca berjalannya akan menurun (dengan asumsi hal-hal lain tidak berubah). Konsumen dan kerjasama/persekutuan dalam ngara tersebut akan membeli lebih banyak barang dari luar negeri (karena tingginya inflasi lokal), sementara ekspor ke negara-negara lain akan menurun.

     b. Pendapatan Nasional
         Jika tingkat pendapatan nasional sebuah negara meningkat dengan persentase relatif lebih tinggi dari negara-negara lain, neraca berjalannya akan menurun, cateris paribus. Jika pendapatan riil (yaitu, pendapatan yang telah disesuaikan dengan inflasi) meningkat, konsumsi barang juga meningkat.
Contoh : Runtuhnya Tembok Berlin telah mendorong pertumbuhan ekonomi Eropa pada akhir tahun 1989 dan tahun 1990, yang menyebabkan meningkatnya permintaan atas barang-barang AS. Bahkan, AS mengalami surplus neraca perdagangan dengan Eropa Barat sepanjang 4 bulan pertama tahun 1990.

     c. Restriksi pemerintah
         Jika pemerintah sebuah negara mengenakan pajak atas barang-barang impor (yang sering disebut dengan tarif), harga dari barang-barang impor tersebut bagi konsumen akan meningkat. Selain tarif, pemerintah dapat mengurangi impor dengan menciptakan kuota (quota), atau jumlah maksimum yang bisa diimpor.

     d. Nilai tukar (kurs) valuta
         Valuta tiap negara dinilai dari perspektif valuta lain memakai konsep nilai tukar (kurs), agar valuta-valuta dapat saling dipertukarkan dan mempermudah transakti-transaksi internasional. Nilai dari sebagian valuta berfluktuasi sepanjang waktu karena pengaruh pasar dan pemerintah. Jika nilai valuta sebuah negara mulai naik relatif terhadap valuta-valuta negara lain, ceteris paribus, saldo neraca berjalannya akan menurun. Produk-produk yang diekspor oleh negara tersebut akan menjadi lebih mahal bagi negara-negara pengimpor. Konsekuensinya permintaan atas produk-produk tersebut akan menurun.

2. Neraca Modal (Capital account)
     Neraca Modal mencerminkan perubahan-perubahan dalam kepemilikan aset jangka panjang dan jangka pendek. Investasi luar negeri jangka panjang mengukur semua investasi modal antarnegara, termasuk investasi asing langsung dan pembelian sekuritas yang berjangka waktu jatuh tempo lebih dari 1 tahun. Investasi asing jangka pendek mengukur arus dana yang diinvestasikan dalam sekuritas-sekuritas yang berjangka waktu kurang dari setahun.
   

No comments:

Post a Comment