A.
Mengukur
Pergerakan Nilai Tukar
Nilai tukar atau kurs mengukur nilai
suatu valuta dari perspektif valuta lain. Penurunan nilai valuta dinamakan
dengan depresiasi (depreciation). Misal, pada saat pound
Inggris mengalami depresiasi terhadap dolar, ini berarti bahwa dolah AS menguat
relatif terhadap pound Inggris. Sedangkan peningkatan nilai valuta dinmakan
dengan apresiasi (appreciation).
Pada saat kurs spot dari dua titik waktu
diperbandingkan, kurs spot yang baru disimbolkan dengan S, kurs spot sebelumnya
disimbolkan St-1. Persentase perubahan nilai suatu valuta bisa
dihitung sebagai berikut :
Persentase
∆ Nilai Valuta = ( S-St-1) / St-1 x 100
Persentase positif
mencerminkan apresiasi, sedangkan nilai negatif mencerminkan depresiasi.
B.
Ekuilibrium
Nilai Tukar
Setiap saat,
nilai valuta akan mencerminkan harga yang mempertemukan jumlah permintaan
dengan jumlah penawaran valuta. Inilah yang dinamakan dengan nilai tukar
ekuilibrium,
C.
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Nilai Tukar
1.
Laju Inflasi
Relatif
Perubahan dalam
laju inflasi dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan internasional, karena
mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta, dan dengan demikian mempengaruhi
nilai tukar.
2.
Suku Bunga
Relatif
Perubahan dalam
suku bunga relative mempengaruhi investasi dalam sekuritas-sekuritas asing,
yang selanjutnya akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing, dan
nilai tukar. Asumsikan bahwa suku bunga di AS meningkat sedangkan suku bunga di
Inggris tetap konstan. Dalam hal ini, korporasi-korporasi AS besar kemungkinan
akan mengurangi permintaan mereka terhadap pound karena suku bunga di AS
sekarang lebih menarik ketimbang suku bunga di Inggris. Karena suku bunga di AS
sekarang lebih menarik, penawaran pound untuk dijual oleh korporasi-korporasi
Inggris juga meningkat karena korporasi Inggris meningkatkan depositonya di AS.
Akibat menurunnya permintaan dan meningkatnya penawaran pound, nilai tukar
ekuilibrium akan menurun. Jika suku bunga AS menurun relative terhadap suku
bunga di Inggris, maka yang terjadi adalah nilai tukar ekuilibrium pound-dolar
akan meningkat.
3.
Tingkat
Pendapatan Relatif
4.
Kontrol
Pemerintah
Pemerintah Negara-negara
asing dapat mempengaruhi nilai tukar ekuilibrium dengan berbagai cara,
diantaranya melalui :
-
Hambatan
jual-beli valuta asing
-
Hambatan
perdagangan
-
Intervensi
(pembelian dan penjualan valuta) dalam pasar valas
- Pengubahan
variabel-variabel makro seperti inflasi, suku bunga, dan tingkat pendapatan
nasional
5.
Ekspektasi
Pasar valas
bereaksi cepat terhadap setiap berita yang memiliki dampak ke masa depan.
Sebagai contoh, berita mengenai bakal melonjaknya inflasi di AS mungkin bisa
menyebabkan pedagang valas menjual dolar, karena memperkirakan nilai dolar akan
menurun di masa depan. Reaksi ini langsung menekan nilai tukar dolar dalam
pasar.
No comments:
Post a Comment