Assalammualaikum Wr. Wb.
Setelah sekian lama...akhirnya hari ini saya baru membuat new post untuk blog saya ini..Hufh..Maklum,sekarang sudah menjadi ibu rumah tangga.hehehe..
Saat ini saya sedang menyelesaikan tesis saya. Untuk menyelesaikan tesis ini saya membutuhkan data-data ICMD dari tahun 2008-2012. Waktu itu saya bingung karena harus mengumpulkan data sebanyak itu, apalagi data yang saya ambil adalah data laporan keuangan perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI.. Untungnya dosen saya baik sekali..dia memberikan data ICMD tahun 2013 yang berisi data laporan keuangan tahun 2010-2012 perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI. Dosen saya juga memberikan data ICMD tahun 2010 yang berisi data laporan keuangan tahun 2007-2009 perusahaan-perusahaan yang terdaftar di BEI, namun ICMD 2010 tersebut berisi hanya sebagian data saja, jadi sisanya yang belum ada harus saya search sendiri di internet. Saya berpikir untuk mencari data ICMD 2010 di internet. Tapi ternyata kebanyakan data ICMD banyak yg diperjualbelikan di internet, sedangkan saya mencari yang free. Akhirnya dengan menggunakan waktu luang yang ada, saya download sendiri satu per satu dari situs IDX.
Nah..Dalam blog ini saya ingin berbagi data ICMD 2013 untuk kawan-kawan yang membutuhkan. Data ini dalam format winzip..karena ukurannya yang sangat besar. Data ini akan saya berikan melalui email ya...jadi s.iapa yang menginginkannya bisa langsung email ke saya dan saya akan kirimkan dengan gratis :D Mudah-mudahan data ini berguna untuk kalian semua :D..
Wassalammualaikum Wr.Wb.
Lonely Girl Blog
Wednesday, August 13, 2014
Wednesday, October 17, 2012
Manajemen Pemasaran : Menetapkan Strategi Produk
A. Karakteristik dan Klasifikasi
Produk
Produk
adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan ke pasar untuk memuaskan keinginan
atau kebutuhan. Produk-produk yang dipasarkan meliputi barang fisik, jasa,
pengalaman, acara-acara, orang, tempat, properti, organisasi, dan gagasan.
Tingkat Produk :
Hierarki Nilai Pelanggan (Customer Value
Hierarchy)
1.
Manfaat Inti (Core benefit)
Merupakan
layanan atau manfaat mendasar yang sesungguhnya dibeli pelanggan. Pemasar harus
memandang dirinya sebagai penyedia manfaat. Contohnya: Seorang tamu hotel
membeli “istirahat dan tidur”.
2.
Produk dasar (basic product)
Pemasar
harus mengubah manfaat inti tersebut menjadi produk dasar. Dengan demikian,
kamar hotel meliputi tempat tidur, kamar mandi, handuk, meja tulis, meja rias,
dan lemari pakaian.
3.
Produk yang diharapkan (expected product)
Pemasar
menyediakan produk yang diharapkan yaitu beberaoa atribut dan kondisi yang
biasanya diharapkan pembeli ketika mereka membeli produk ini. Tamu hotel
mengharapkan tempat tidur yang bersih, handuk yang bersih, lampu kaca, dan
kadar ketenangan tertentu.
4.
Produk yang ditingkatkan
(augmented product)
Pemasar
menyiapkan augmented product yang
melampaui harapan pelanggan. Beberapa hal yang harus diperhatikan mengenai
strategi peningkatan produk, yaitu :
a. Setiap peningkatan
menimbulkan biaya.
b. Manfaat yang ditingkatkan
akan segera menjadi manfaat yang diharapkan.
c.
Pada
saat perusahaan menaikkan harga untuk produk yang telah mereka tingkatkan,
sebagian pesaing menawarkan jenis produk yang teleh “dipreteli” dengan harga
yang jauh lebih rendah.
5.
Calon produk (potential product)
Yang
meliputi segala kemungkinan peningkatan dan perubahan yang mungkin akan dialami
produk atau tawaran tersebut pada masa mendatang.
Klasifikasi Produk
Daya
Tahan Dan Wujud
a.
Barang yang tidak tahan
lama (nondurable goods)
Adalah
barang-barang berwujud yang biasanya dikonsumsi dalam satu atau beberapa kali
penggunaan, seperti bird an sabun. Karena barang-barang ini dikonsumsi dengan
cepat dan sering dibeli, strategi yang tepat adalah menyediakannya di berbagai
lokasi, hanya mengenakan marjin yang kecil, dan memasang iklan besar-besaran
guna memancing orang mencobanya dan membangun preferensi.
b.
Barang tahan lama (durable goods)
Adalah
barang berwujud yang biasanya tetap bertahan walaupun sudah digunakan
berkali-kali. Produk tahan lama biasanya memerlukan penjualan dan pelayanan
yang lebih pribadi, mempunyai marjin yang lebih tinggi, dan memerlukan lebih
banyak garansi dari penjual.
c.
Jasa (services)
Adalah
produk-produk yang tidak berwujud, tidak terpisahkan, dan mudah habis.
Akibatnya produk ini biasanya memerlukan pengendalian mutu, kredibilitas
pemasok, dan kemampuan penyesuaian yang lebih tinggi. Contohnya : pemotongan
rambut dan perbaikan barang.
Klasifikasi Barang
Konsumen
1.
Barang mudah atau barang
sehari-hari (convenience goods)
Adalah
barang-barang yang biasanya sering dibeli pelanggan dengan cepat dan dengan
upaya yang sangat sedikit. Contoh : Produk-produk tembakau, sabun, dan Koran.
a. Kebutuhan Pokok, adalah barang-barang
yang dibeli konsumen secara teratur.
b. Barang Dadakan (impulse goods), dibeli tanpa perencanaan
atau upaya pencarian.
Contoh
: Coklat dan Majalah.
c.
Barang
Darurat (emergency goods), dibeli
pada saat suatu kebutuhan mendesak. Contoh : payung pada musim hujan.
1. 2. Barang Toko (shopping goods)
Adalah barang-barang yang
biasanya dibandingkan berdasarkan kesesuaian, kualitas, harga, dan gaya dalam
proses pemilihan dan pembeliannya. Contohnya : perabotan, pakaian, mobil bekas,
dan peralatan rumah tangga utama.
a. Barang Toko Homogen (homogenous shopping goods)
Memiliki
kemiripan mutu, tetapi cukup berbeda dari segi harga sehingga menjadi alas an
perbandingan dalam berbelanja.
b. Barang Toko Heterogen (heterogenous shopping goods)
Berbeda
dari segi cirri-ciri produk dan layanan yang mungkin dianggap lebih penting
daripada harganya.
3. Barang Khusus (specialty goods)
Mempunyai cirri-ciri atau
identifikasi merek yang unik dank arena itulah cukup banyak pembeli bersedia
melakukan upaya pembelian yang khusus. Contohnya meliputi, mobil,
komponen-komponen stereo, peralatan fotografi, dan setelah pria.
4. Barang yang tidak dicari
(unsought goods)
Barang-barnag yang tidak
diketahui konsumen atau biasanya mereka tidak terpikir untuk membelinya,
seperti detector asap.
Klasifikasi Barang
Industri
1.
Bahan baku dan suku
cadang (materials and parts)
Adalah
barng-barang yang seluruhnya masuk ke produk produsen tersebut.
a. Bahan Mentah, Terdiri dari
produk pertanian (gandum, kapas, ternak, buah, dll) dan produk alam (ikan,
kayu, minyak mentah, dll)
b. Bahan baku dan suku cadang
Terdiri
dari bahan baku komponen (component
materials) dan suku cadang komponen (component
parts)
2.
Barang Modal (capital items)
Adalah
barang-barang tahan lama yang memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk
jadi. Barang modal meliputi 2 kelompok, yaitu :
a. Instalasi (bangunan dan
kantor)
b. Peralatan (generator, bor, computer,
elevator, dll)
3.
Perlengkapan dan layanan
bisnis (supplies and business service)
Adalah
barang dan jasa berumur pendek, memudahkan pengembangan atau pengelolaan produk
jadi.
a. Barang pemeliharaan dan
perbaikan (cat, paku, sapu)
b. Perlengkapan operasional
(pelumas, batu bara, kertas tulis, pensil)
Perlengkapan
biasanya dibeli dengan upaya yang sangat sedikit dengan melakukan pembelian ulang
langsung. Barang tersebut lazimnya dipasarkan melalui perantara karena nilai
per unitnya yang rendah dan karena pelanggannya sangat banyak dan tersebar
secara geografis. Harga dan layanan merupakan pertimbangan penting, karena
perlengkapan telah distandardisasi dan preferensi merek tidak tinggi.
c.
Layangan
Pemeliharaan dan perbaikan (pembersihan jendela, perbaikan mesin fotokopi).
Layangan
pemeliharaan dan perbaikan biasanya diberikan berdasarkan kontrak oleh
produsen-produsen kecil atau disediakan oleh produsen peralatan aslinya.
d. Layangan konsultasi bisnis (hukum,
konsultasi manajemen, iklan.
Layanan
konsultasi bisnis biasanya dibeli berdasarkan reputasi dan staf pemasok.
B. Diferensiasi
Supaya
dapat diberi merek, produk harus didiferensiasikan.
1.
Diferensiasi Produk
a.
Bentuk.
Banyak
produk dapat didiferensiasi berdasarkan bentuk—ukuran, model, atau struktur
fisik produk.
b.
Fitur (feature)
Sebagian
besar produk dapat ditawarkan dengan fitur yang berbeda-beda yang melengkapi
fungsi dasar produk. Sebuah perusahaan dapat mengidentifikasi dan menyeleksi
fitur baru yang tepat dengan mensurvei pembeli saat ini dan kemudian menghitung
nilai pelanggan dibandingkan dengan biaya perusahaan untuk masing-masing fitur
potensial.
c.
Mutu Kinerja
Mutu
kinerja adalah level berlakunya karakteristik dasar produk, yakni level rendah,
rata-rata, tinggi, dan unggul.
d.
Mutu Kesesuaian (conformance quality)
Adalah
tingkat kesesuaian dan pemenuhan semua unit yang diproduksi terhadap
spesifikasi sasaran yang dijanjikan.
e.
Daya Tahan (durability)
Adalah
ukuran usia yang diharapkan atas beroperasinya produk dalam kondisi normal
dan/atau berat, merupakan atribut yang berharga untuk produk-produk tertentu.
f.
Keandalan (reability)
Adalah
ukuran probabilitas bahwa produk tertentu tidak akan rusak atau gagal dalam
periode waktu tertentu.
g.
Mudah Diperbaiki
Kemudahan
diperbaiki adalah ukuran kemudahan untuk memperbaiki produk ketika produk itu
rusak atau gagal. Sifat mudah diperbaiki yang ideal adalah jika pemakai dapat
membetulkan sendiri produk itu dengan biaya atau waktu yang relatif kecil.
h.
Gaya (style)
Menggambarkan
penampilan dan perasaan yang ditimbulkan oleh produk itu bagi pembeli.
2.
Diferensiasi Jasa
Jika
produk fisik tidak mudah didiferensiasi, kunci keberhasilan dalam persaingan
sering terletak pada penambahan jasa atau pelayanan yang menambah nilai serta
perbaikan mutu produk fisik itu. Pembeda utama layanan adalah kemudahan pemesanan
(order easy), pengiriman (delivery),
pemasangan (installation), pelatihan
pelanggan (customer training)
konsultasi pelanggan (customer consulting),
serta pemelihaan dan perbaikan.
Friday, September 28, 2012
CURRENCY FUTURES DAN CURRENCY OPTIONS
BAB
5
CURRENCY FUTURES
DAN CURRENCY OPTIONS
A.
Pasar
Currency Futures
Kontrak
Currency Futures vs. Kontrak Forward
Currency
futures adalah kontrak yang menetapkan penukaran suatu
valuta dalam volume tertentu pada tanggal penyelesaian tertentu. Kontrak futures serupa dengan kontrak forward
karena memungkinkan pembeli untuk mengunci harga yang harus dibayarkan bagi
suatu valuta tertentu pada suatu waktu di masa depan.
|
Kontrak Currency Futures
|
Kontrak Currency Forward
|
Lokasi Pasar
|
Diperdagangkan
langsung antara dua pihak yang saling bertemu
|
Diperdagangkan melalui
telepon di seluruh dunia
|
Ukuran Kontrak
|
Standar
|
Disesuaikan dengan
kebutuhan individual
|
Tanggal
pengiriman/penyelesaian
|
Standar
|
Disesuaikan dengan
kebutuhan individual
|
Pelaku
|
Bank, pialang, dan
perusahaan-perusahaan multinasional. Spekulasi publik umum.
|
Bank, pialang, dan
perusahaan-perusahaan multinasional. Spekulasi publik jarang
|
Deposito penjamin
|
Diperlukan deposito
penjamin dalam jumlah kecil
|
Tidak diperlukan
deposito penjamin, melainkan saldo bank dan lini kredit
|
Proses kliring
|
Ditangani oleh clearing
house yang dibentuk oleh bursa. Penyelesaian-penyelesaian transaksi
harian ditentukan oleh harga pasar.
|
Penanganan tergantung
pada bank-bank dan pialang-pialang individual. Tidak diperlukan clearing
house yang terpisah
|
Regulasi
|
Commodity Futures
Trading Commission; National Futures Association
|
Self-regulating
|
Likuidasi
|
Sebagian besar oleh
transaksi lain yang berlawanan, sangat sedikit oleh pengiriman aktual.
|
Sebagian besar kontrak
diselesaikan oleh pengiriman aktual. Sisanya oleh transaksi lain berlawanan
|
Biaya transaksi
|
Brokerage fee bisa
dinegosiasikan
|
Ditentukan oleh spread
antara harga jual dan harga beli
|
B.
Pasar
Currency Options (Opsi Valuta)
Currency option adalah tipe kontrak alternative
yang dapat dibeli atau dijual oleh para spekulan atau perusahaan-perusahaan.
Opsi dapat dibeli atau dijual melalui pialang-pialang.
Selain disediakan oleh sejumlah bursa,
bank-bank komersial dan perusahaan-perusahaan pialang juga telah mulai
menawarkan opsi valuta. Opsi tersebut dirancang sesuai dengan kebutuhan
spesifik dari perusahaan. Karena opsi ini tidak baku, semua ketentuannya harus
dijelaskan dalam kontrak. Jumlah unit, strike price, dan tanggal jatuh temponya
dapat dibuat sesuai keinginan klien. Transaksi ini tidak memerlukan jaminan
kredit. Jadi, perjanjian yang dibuat hanya aman sepanjang pihak-pihak yang
terlibat memenuhi kewajibannya.
1. Currency
Call Option
Currency
Call Option memberikan hak untuk membeli suatu
valuta tertentu dengan harga tertentu selama periode waktu tertentu. Harga yang
harus dibayarkan pemilik opsi pada saat ingin menggunakan haknya membeli valuta
dinamakan dengan exercise price atau strike price, dan tiap opsi memiliki
tanggal jatuh tempo bulanan masing-masing.
Call
Option dapat dimanfaatkan jika seseorang ingin mengunci
harga yang harus dibayarkan bagi suatu valuta di masa depan. Jika kurs spot dari suatu valuta naik melampaui strike price-nya, pemilik call option dapat meng‘exercise’ (yaitu menggunakan) haknya
dengan membeli valuta pada strike price
yang lebih rendah dari kurs spot.
Strategi ini kurang lebih sama dengan strategi yang digunakan oleh pembeli
kontrak futures, tetapi kontrak futures mewajibkan pelakunya melakukan
sesuatu (yaitu, membeli atau menjual), sementara currency option tidak mewajibkan pembelinya melakukan apapun.
2. Currency
Put Option
Currency
Put Option adalah kontrak yang memberikan hak untuk
menjual suatu valuta tertentu pada kurs tertentu selama periode waktu tertentu.
Sama seperti call option pemilik put option tidak diwajibkan untuk
menggunakan hak opsinya. Jadi kerugian potensial maksimum bagi pemilik put option adalah sebesar premium yang
dibayarkan pada saat membeli opsi.
Suatu Currency Put Option diklasifikasikan sebagai :
- in the money;
pada saat kurs berjalan lebih kecil dari strike
price
- at the money;
pada saat kurs berjalan sama dengan strike
price
- out of the money; pada saat kurs
berjalan lebih tinggi dari strike price
Bagi suatu valuta dan tanggal jatuh
tempo tertentu, in the money put option
akan memerlukan premium yang lebih tinggi dibandingkan opsi at the money atau out of the money.
PENENTUAN NILAI TUKAR
A.
Mengukur
Pergerakan Nilai Tukar
Nilai tukar atau kurs mengukur nilai
suatu valuta dari perspektif valuta lain. Penurunan nilai valuta dinamakan
dengan depresiasi (depreciation). Misal, pada saat pound
Inggris mengalami depresiasi terhadap dolar, ini berarti bahwa dolah AS menguat
relatif terhadap pound Inggris. Sedangkan peningkatan nilai valuta dinmakan
dengan apresiasi (appreciation).
Pada saat kurs spot dari dua titik waktu
diperbandingkan, kurs spot yang baru disimbolkan dengan S, kurs spot sebelumnya
disimbolkan St-1. Persentase perubahan nilai suatu valuta bisa
dihitung sebagai berikut :
Persentase
∆ Nilai Valuta = ( S-St-1) / St-1 x 100
Persentase positif
mencerminkan apresiasi, sedangkan nilai negatif mencerminkan depresiasi.
B.
Ekuilibrium
Nilai Tukar
Setiap saat,
nilai valuta akan mencerminkan harga yang mempertemukan jumlah permintaan
dengan jumlah penawaran valuta. Inilah yang dinamakan dengan nilai tukar
ekuilibrium,
C.
Faktor-faktor
Yang Mempengaruhi Nilai Tukar
1.
Laju Inflasi
Relatif
Perubahan dalam
laju inflasi dapat mempengaruhi aktivitas perdagangan internasional, karena
mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta, dan dengan demikian mempengaruhi
nilai tukar.
2.
Suku Bunga
Relatif
Perubahan dalam
suku bunga relative mempengaruhi investasi dalam sekuritas-sekuritas asing,
yang selanjutnya akan mempengaruhi permintaan dan penawaran valuta asing, dan
nilai tukar. Asumsikan bahwa suku bunga di AS meningkat sedangkan suku bunga di
Inggris tetap konstan. Dalam hal ini, korporasi-korporasi AS besar kemungkinan
akan mengurangi permintaan mereka terhadap pound karena suku bunga di AS
sekarang lebih menarik ketimbang suku bunga di Inggris. Karena suku bunga di AS
sekarang lebih menarik, penawaran pound untuk dijual oleh korporasi-korporasi
Inggris juga meningkat karena korporasi Inggris meningkatkan depositonya di AS.
Akibat menurunnya permintaan dan meningkatnya penawaran pound, nilai tukar
ekuilibrium akan menurun. Jika suku bunga AS menurun relative terhadap suku
bunga di Inggris, maka yang terjadi adalah nilai tukar ekuilibrium pound-dolar
akan meningkat.
3.
Tingkat
Pendapatan Relatif
4.
Kontrol
Pemerintah
Pemerintah Negara-negara
asing dapat mempengaruhi nilai tukar ekuilibrium dengan berbagai cara,
diantaranya melalui :
-
Hambatan
jual-beli valuta asing
-
Hambatan
perdagangan
-
Intervensi
(pembelian dan penjualan valuta) dalam pasar valas
- Pengubahan
variabel-variabel makro seperti inflasi, suku bunga, dan tingkat pendapatan
nasional
5.
Ekspektasi
Pasar valas
bereaksi cepat terhadap setiap berita yang memiliki dampak ke masa depan.
Sebagai contoh, berita mengenai bakal melonjaknya inflasi di AS mungkin bisa
menyebabkan pedagang valas menjual dolar, karena memperkirakan nilai dolar akan
menurun di masa depan. Reaksi ini langsung menekan nilai tukar dolar dalam
pasar.
Wednesday, September 5, 2012
Arus Dana Internasional
A. Neraca Pembayaran (Balanced of payments)
Neraca Pembayaran adalah ukuran dari semua transaksi antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu. Neraca pembayaran terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Neraca berjalan (current account)
Adalah ukuran perdagangan barang dan jasa internasional suatu negara yang paling luas. Komponen utamanya adalah neraca perdagangan (balance of trade), yaitu selisih antara ekspor dan impor. Jika impor lebih tinggi dari ekspor, maka yang terjadi adalah defisit neraca perdagangan. Sebaliknya, jika ekspor lebih tinggi dari impor, yang terjadi adalah surplus.
Neraca barang dan jasa (balance of goods and services) adalah neraca perdagangan ditambah pembayaran dividen dan bunga netto kepada investor-investor asing dan dari investasi di luar negeri, serta penerimaan dan pembayaran yang berhubungan dengan pariwisata dan transaksi-transaksi lain.
Neraca berjalan mencerminkan neraca barang dan jasa ditambah transfer unilateral (unilateral transfers), yaitu dana bantuan swasta dan pemerintah asing.
Faktor-faktor yang mempengaruhi neraca berjalan :
a. Inflasi
Jika laju inflasi sebuah negara meningkat relatif terhadap negara-negara mitra dagangnya, neraca berjalannya akan menurun (dengan asumsi hal-hal lain tidak berubah). Konsumen dan kerjasama/persekutuan dalam ngara tersebut akan membeli lebih banyak barang dari luar negeri (karena tingginya inflasi lokal), sementara ekspor ke negara-negara lain akan menurun.
b. Pendapatan Nasional
Jika tingkat pendapatan nasional sebuah negara meningkat dengan persentase relatif lebih tinggi dari negara-negara lain, neraca berjalannya akan menurun, cateris paribus. Jika pendapatan riil (yaitu, pendapatan yang telah disesuaikan dengan inflasi) meningkat, konsumsi barang juga meningkat.
Contoh : Runtuhnya Tembok Berlin telah mendorong pertumbuhan ekonomi Eropa pada akhir tahun 1989 dan tahun 1990, yang menyebabkan meningkatnya permintaan atas barang-barang AS. Bahkan, AS mengalami surplus neraca perdagangan dengan Eropa Barat sepanjang 4 bulan pertama tahun 1990.
c. Restriksi pemerintah
Jika pemerintah sebuah negara mengenakan pajak atas barang-barang impor (yang sering disebut dengan tarif), harga dari barang-barang impor tersebut bagi konsumen akan meningkat. Selain tarif, pemerintah dapat mengurangi impor dengan menciptakan kuota (quota), atau jumlah maksimum yang bisa diimpor.
d. Nilai tukar (kurs) valuta
Valuta tiap negara dinilai dari perspektif valuta lain memakai konsep nilai tukar (kurs), agar valuta-valuta dapat saling dipertukarkan dan mempermudah transakti-transaksi internasional. Nilai dari sebagian valuta berfluktuasi sepanjang waktu karena pengaruh pasar dan pemerintah. Jika nilai valuta sebuah negara mulai naik relatif terhadap valuta-valuta negara lain, ceteris paribus, saldo neraca berjalannya akan menurun. Produk-produk yang diekspor oleh negara tersebut akan menjadi lebih mahal bagi negara-negara pengimpor. Konsekuensinya permintaan atas produk-produk tersebut akan menurun.
2. Neraca Modal (Capital account)
Neraca Modal mencerminkan perubahan-perubahan dalam kepemilikan aset jangka panjang dan jangka pendek. Investasi luar negeri jangka panjang mengukur semua investasi modal antarnegara, termasuk investasi asing langsung dan pembelian sekuritas yang berjangka waktu jatuh tempo lebih dari 1 tahun. Investasi asing jangka pendek mengukur arus dana yang diinvestasikan dalam sekuritas-sekuritas yang berjangka waktu kurang dari setahun.
Neraca Pembayaran adalah ukuran dari semua transaksi antara penduduk dalam negeri dengan penduduk luar negeri selama periode waktu tertentu. Neraca pembayaran terbagi menjadi 2, yaitu :
1. Neraca berjalan (current account)
Adalah ukuran perdagangan barang dan jasa internasional suatu negara yang paling luas. Komponen utamanya adalah neraca perdagangan (balance of trade), yaitu selisih antara ekspor dan impor. Jika impor lebih tinggi dari ekspor, maka yang terjadi adalah defisit neraca perdagangan. Sebaliknya, jika ekspor lebih tinggi dari impor, yang terjadi adalah surplus.
Neraca barang dan jasa (balance of goods and services) adalah neraca perdagangan ditambah pembayaran dividen dan bunga netto kepada investor-investor asing dan dari investasi di luar negeri, serta penerimaan dan pembayaran yang berhubungan dengan pariwisata dan transaksi-transaksi lain.
Neraca berjalan mencerminkan neraca barang dan jasa ditambah transfer unilateral (unilateral transfers), yaitu dana bantuan swasta dan pemerintah asing.
Faktor-faktor yang mempengaruhi neraca berjalan :
a. Inflasi
Jika laju inflasi sebuah negara meningkat relatif terhadap negara-negara mitra dagangnya, neraca berjalannya akan menurun (dengan asumsi hal-hal lain tidak berubah). Konsumen dan kerjasama/persekutuan dalam ngara tersebut akan membeli lebih banyak barang dari luar negeri (karena tingginya inflasi lokal), sementara ekspor ke negara-negara lain akan menurun.
b. Pendapatan Nasional
Jika tingkat pendapatan nasional sebuah negara meningkat dengan persentase relatif lebih tinggi dari negara-negara lain, neraca berjalannya akan menurun, cateris paribus. Jika pendapatan riil (yaitu, pendapatan yang telah disesuaikan dengan inflasi) meningkat, konsumsi barang juga meningkat.
Contoh : Runtuhnya Tembok Berlin telah mendorong pertumbuhan ekonomi Eropa pada akhir tahun 1989 dan tahun 1990, yang menyebabkan meningkatnya permintaan atas barang-barang AS. Bahkan, AS mengalami surplus neraca perdagangan dengan Eropa Barat sepanjang 4 bulan pertama tahun 1990.
c. Restriksi pemerintah
Jika pemerintah sebuah negara mengenakan pajak atas barang-barang impor (yang sering disebut dengan tarif), harga dari barang-barang impor tersebut bagi konsumen akan meningkat. Selain tarif, pemerintah dapat mengurangi impor dengan menciptakan kuota (quota), atau jumlah maksimum yang bisa diimpor.
d. Nilai tukar (kurs) valuta
Valuta tiap negara dinilai dari perspektif valuta lain memakai konsep nilai tukar (kurs), agar valuta-valuta dapat saling dipertukarkan dan mempermudah transakti-transaksi internasional. Nilai dari sebagian valuta berfluktuasi sepanjang waktu karena pengaruh pasar dan pemerintah. Jika nilai valuta sebuah negara mulai naik relatif terhadap valuta-valuta negara lain, ceteris paribus, saldo neraca berjalannya akan menurun. Produk-produk yang diekspor oleh negara tersebut akan menjadi lebih mahal bagi negara-negara pengimpor. Konsekuensinya permintaan atas produk-produk tersebut akan menurun.
2. Neraca Modal (Capital account)
Neraca Modal mencerminkan perubahan-perubahan dalam kepemilikan aset jangka panjang dan jangka pendek. Investasi luar negeri jangka panjang mengukur semua investasi modal antarnegara, termasuk investasi asing langsung dan pembelian sekuritas yang berjangka waktu jatuh tempo lebih dari 1 tahun. Investasi asing jangka pendek mengukur arus dana yang diinvestasikan dalam sekuritas-sekuritas yang berjangka waktu kurang dari setahun.
Manajemen Keuangan Perusahaan Multinasional (MNC)
A.
Tujuan MNC
Tujuan sebuah MNC secara umum adalah
memaksimumkan kekayaan pemegang saham. Jika tujuannya adalah untuk memaksimumkan
laba di masa depan, kebijakan-kebijakan perusahaan mesti berbeda dengan
kebijakan yang mungkin dikeluarkan seandainya tujuannya adalah untuk
memaksimumkan kekayaan pemegang saham.
1.
Konflik-konflik
yang Menghalangi Pencapaian Tujuan MNC
a.
Agency
Problem, yaitu
konflik kepentingan antara pemegang saham perusahaan dengan manajer-manajernya.
b.
Agency
Cost
Biaya
dari konflik tersebut (yaitu agency cost)
demi memastikan agar manajer-manajer memaksimumkan kekayaan pemegang saham
biasanya lebih besar bagi perusahaan-perusahaan multinasional daripada bagi
perusahaan domestik murni karena alasan berikut :
· Perusahaan-perusahaan
multinasional yang memiliki anak-anak perusahaan di seluruh dunia mungkin
menghadapi agency problem yang lebih
besar karena sulitnya memonitor manajer-manajer dari anak-anak perusahaan yang
letaknya jauh dari negara asal.
· Manajer-manajer
anak perusahaan luar negeri yang tumbuh dalam budaya yang berbeda mungkin tidak
mau mengejar tujuan yang seragam.
· Besarnya ukuran
dari perusahaan multinasional raksasa juga bisa menciptakan agency problem yang besar.
2.
Kendala-kendala
yang dihadapi MNC
a. Kendala
Lingkungan
Sejumlah
Negara mungkin mengenakan lebih banyak restriksi atas anak perusahaan yang
induknya berbasis di luar negeri. Izin usaha, ketentuan-ketentuan mengenai
pembuangan limbah produksi, dan perangkat-perangkat pengendali polusi adalah
sejumlah contoh restriksi yang memaksa anak perusahaan mengeluarkan biaya
tambahan.
b. Kendala
Regulatori
Tiap
negara juga memiliki karakteristik-karakteristik regulatori yang unik
menyangkut pajak, aturan-aturan konversi valuta, pengembalian laba, dan
regulasi-regulasi lain yang dapat mempengaruhi arus kas anak perusahaan. Karena
regulasi-regulasi ini dapat mempengaruhi arus kas, regulasi-regulasi ini harus
dipertimbangkan oleh manajer-manajer keuangan pada saat merancang kebijakan.
c. Kendala
Etika
Tidak ada
standar etika bisnis yang seragam dan berlaku bagi semua negara. Suatu praktek
bisnis yang dianggap tidak etis di suatu negara bisa saja dianggap etis di
negara lain.
B.
Teori-teori
Bisnis Internasional
1. Teori
Keunggulan Komparatif Klasik (Theory of
Comparative Advantage)
Teori yang menyatakan bahwa masing-masing negara
memiliki keunggulan untuk berspesialisasi dalam produk-produk yang bisa
diproduksi dengan biaya yang relatif efisien.
2. Teori
Pasar Tidak Sempurna
Teori yang menyatakan bahwa karena adanya biaya dari
transfer tenaga kerja dan sumber daya lain bagi tujuan produksi, perusahaan
mungkin berupaya menggunakan faktor-faktor produksi luar negeri jika
faktor-faktor ini lebih murah daripada faktor-faktor lokal.
3. Teori
Siklus Produk (Product cycle theory)
Teori yang menyatakan bahwa sebuah perusahaan
awalnya berusaha memantapkan dirinya dalam pasar lokal dan kemudian berekspansi
ke dalam pasar luar negeri sebagai reaksi terhadap permintaan asing atas
produk-produknya.
C.
Peningkatan Globalisasi
Faktor
pendorong globalisasi adalah :
1.
Penurunan
tarif dan hambatan lain yang dikenakan oleh pemerintah negara tamu.
2.
Meningkatnya
standardisasi produk dan jasa di berbagai negara. Hal ini memungkinkan
perusahaan-perusahaan untuk menjual produk-produknya di negara-negara lain
tanpa harus banyak menyesuaikannya dengan kebutuhan lokal.
3.
Swastanisasi
Swastanisasi adalah pengubahan kepemilikan dari
bisnis-bisnis yang tadinya dimiliki pemerintah kepada para pemegang saham
swasta dan individu-individu. Swastanisasi telah mendorong pertumbuhan bisnis
internasional karena perusahaan-perusahaan asing dapat mengakuisisi badan usaha
yang dijual oleh pemerintah.
1. Perdagangan
Internasional
Perdagangan Internasional adalah pendekatan yang
relatif konservatif yang bisa digunakan oleh perusahaan untuk mempenetrasi
pasar luar negeri (dengan mengekspor) atau untuk mendapatkan bahan baku
berharga murah (dengan mengimpor). Metode ini memiliki risiko minimal karena
perusahaan tidak mempertaruhkan modalnya. Jika ekspor atau impor perusahaan
menurun, perusahaan dapat mengurangi atau membuang segmen ini dari bisnisnya
tanpa banyak merugi.
2. Perjanjian
lisensi (licensing)
Licensing adalah suatu
kesepakatan di mana perusahaan lokal di sebuah negara tamu memproduksi
barang-barang sesuai dengan spesifikasi dari perusahaan pemberi lisensi;
setelah barang terjual, perusahaan lokal mengambil sebagian laba.
3. Perjanjian
waralaba (franchising)
Franchising adalah
kesepakatan di mana sebuah perusahaan menyediakan strategi penjualan atau
pelayanan tertentu, bantuan, dan mungkin investasi awal kepada franchise dengan imbalan fee secara periodik.
4. Usaha
patungan (joint venture)
Adalah suatu usaha yang dimiliki dan dioperasikan
secara bersama oleh 2 perusahaan atau lebih.
5. Akuisisi
perusahaan asing
Adalah salah satu cara untuk memasuki pasar asing
yang memungkinkan sebuah perusahaan mengendalikan bisnis luar negerinya secara
penuh, dan mendapatkan pangsa pasar dalam jumlah besar secara cepat.
6. Pembentukan
anak perusahaan baru di luar negeri
Pembentukan anak perusahaan mungkin lebih
disukai daripada akuisisi karena operasi anak perusahaan dapat dirancang
langsung sesuai kebutuhan perusahaan induk. Selain itu, investasi yang
diperlukan mungkin lebih kecil dari investasi yang dibutuhkan bagi akuisisi
perusahaan yang telah ada. Namun perusahaan tidak akan mendapatkan pengembalian
secara cepat sampai anak perusahaan beroperasi dan memiliki basis pelanggan.
Subscribe to:
Posts (Atom)