Tuesday, April 24, 2012

PENILAIAN INTERNAL




Ø      Proses Melakukan Audit Internal
Pada proses ini, perwakilan manajer dan karyawan dari seluruh perusahaan perlu dilibatkan dalam penentuan kekuatan dan kelemahan perusahaan. Audit internal membutuhkan pengumpulan dan pemaduan informasi mengenai manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan (litbang), serta operasi sistem informasi manajemen perusahaan.
Dibandingkan dengan audit eksternal, proses melakukan audit internal memberikan kesempatan lebih luas bagi para partisipan untuk memahami bagaimana pekerjaan, departemen, dan divisi mereka dapat berfungsi secara tepat dalam organisasi secara keseluruhan

Ø      Pandangan Berbasis Sumber Daya
Pendekatan Pandangan Berbasis Sumber Daya (Resource-Bases View−RBV) terhadap keunggulan kompetitif meyakini bahwa sumber daya internal lebih penting bagi perusahaan daripada berbagai faktor eksternal dalam upaya untuk meraih serta mempertahankan keunggulan kompetitif. Para penganut pandangan RBV percaya bahwa kinerja organisasional akan sangat ditentukan oleh beragam sumber daya internal yang dapat dikelompokkan ke dalam 3 kategori luas : sumber daya fisik, sumber daya manusia, dan sumber daya organisasional. Teori RBV berpendapat bahwa sumber dayalah yang sesungguhnya membantu perusahaan menangkap peluang dan menetralkan ancaman.

Ø      Menyatukan Strategi dan Budaya
Budaya organisasi (organizational culture) dapat didefinisikan sebagai “sebuah pola perilaku yang telah dikembangkan sebuah organisasi manakala organisasi belajar untuk mengatasi persoalan adaptasi eksternal dan integrasi internal, dan yang telah terbukti cukup berhasil untuk dianggap sahih dan diajarkan kepada para anggota baru sebagai cara yang benar untuk memandang, berpikir, dan merasa.
Budaya menyediakan penjelasan untuk kesulitan-kesulitan yang tak terpecahkan yang dihadapi perusahaan ketika mencoba mengubah arah strategisnya. Budaya yang “benar” tidak hanya menjadi esensi dan fondasi kebesaran perusahaan, tetapi juga dinyatakan bahwa keberhasilan atau kegagalan perubahan bergantung pada kebijaksanaan dan kemampuan manajemen untuk mengubah budaya yang menggerakkan perusahaan tepat pada waktunya dan sesuai dengan perubahan strategi yang dibutuhkan.

Ø      Matriks Evaluasi Faktor Internal (Internal Factor Evaluation−IFE Matrix)
Alat perumusan strategi ini meringkas dan mengevaluasi kekuatan dan kelemahan utama dalam area-area fungsional bisnis, dan juga menjadi landasan untuk mengidentifikasi serta mengevaluasi hubungan di antara area tersebut.


Ø      Analisis Rantai Nilai (Value Chain Analysis – VCA)
Analisis rantai nilai mengacu pada proses yang dengannya perusahaan menentukan biaya yang terkait dengan aktivitas organisasional dari pembelian bahan mentah sampai produksi dan pemasaran produk tersebut. VCA bertujuan untuk mengidentifikasi dimana keunggulan atau kelemahan biaya rendah yang ada di sepanjang rantai nilai mulai dari bahan mentah sampai aktivitas layanan konsumen. Semua perusahaan harus memanfaatkan analisis rantai nilai untuk mengembangkan dan mempertahankan kompetensi inti dan mengubah kompetensi ini menjadi kompetensi khusus.

No comments:

Post a Comment